Selasa, 13 Maret 2012



FILOSOFI BAND - SADARILAH

andai ku bisa memilih
kupilih dirimu tuk jadi pendampingku
andai kau bisa mengerti
setiap mimpiku atas dirimu

tapi kau tak mampu pahami
kau diam atas semua cintaku
ternyata kau memuja hati yang lain
kau tinggalkanku dalam tangisku

[reff]
sadarilah atas semua sikapmu
menangislah atas cinta kita bersama
namun bila engkau bisa tinggalkan dirinya
aku mencoba merelakanmu

tapi kau tak mampu pahami
kau diam atas semua cintaku
dan bila kucoba lupakan dirimu
semua tentangmu sungguh ku tak mampu

back to reff

sumbernya :  http://lirik.kapanlagi.com/artis/filosofi/sadarilah 

MENGATASI SIFAT BOROS DALAM KEUANGAN


Pembaca, apakah Anda selalu boros dalam pengeluaran Anda? Bila ya, maka tips dibawah ini mungkin bisa membantu Anda untuk mengatasi sifat boros Anda:
1.    Buat batasan terhadap diri Anda sendiri.
Kenapa Anda tidak coba membatasi pengeluaran Anda sendiri dan mencoba mematuhi batas tersebut? Anda bisa coba membuat Anggaran Pengeluaran Keluarga dan mencoba mematuhi anggaran tersebut. Ingatlah bahwa salah satu gunanya membuat anggaran adalah untuk membatasi diri Anda sendiri dalam mengeluarkan uang.
Sebagai contoh, kalau Anda rutin membeli baju baru setiap bulan, katakan Rp 200 ribu per bulan, maka buat anggaran sebesar - katakan - Rp 250 ribu per bulan untuk pembelian baju baru setiap bulan. Mengenai tinggi rendahnya angka anggaran tersebut akan kembali lagi kepada Anda, karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Anda baru disebut boros kalau pengeluaran Anda melebihi dari yang seharusnya, atau melebihi dari batas yang sudah Anda tetapkan sendiri.

2.   Jangan mudah tertarik melihat suatu barang hanya karena barang itu bagus.
Jangan khawatir, tidak hanya Anda yang suka lapar mata. Terkadang saya sendiri juga sering lapar mata, dan ini manusiawi. Bedanya, ada orang yang bisa mengendalikan lapar mata itu, dan ada yang tidak. Ada banyak barang bagus di toko, tapi ketahuilah, kalau Anda tidak bisa mengendalikan lapar mata Anda, Anda akan terus menerus membeli, padahal uang Anda mungkin terbatas.
Tidak ada seorangpun yang bisa mengatasi lapar mata Anda, kecuali Anda sendiri. Bukan saya, bukan teman Anda, bukan keluarga Anda, tapi Anda sendiri. Percuma Anda memiliki anggaran kalau Anda masih juga sering lapar mata. Jadi, kendalikan lapar mata Anda.

3.   Jangan mudah tertarik melihat suatu barang hanya karena barang itu didiskon.
Tidak peduli berapapun diskonnya, kalau Anda memang tidak membutuhkan barang tersebut, kenapa Anda harus membeli? Suatu transaksi jual beli barang seharusnya terjadi karena adanya kebutuhan, bukan karena adanya diskon, entah berapapun besarnya diskon tersebut.
Baju yang biasa berharga Rp 100 ribu bukan berarti harus dibeli hanya karena harganya didiskon menjadi Rp 20 ribu, kan? Yang penting di sini adalah, apakah Anda membutuhkan barang tersebut, bukan karena apakah barang itu didiskon atau tidak. Ingatlah bahwa diskon dibuat agar Anda membeli. Betul enggak?
Sekali lagi, semua itu kembali kepada diri Anda. Anda sendirilah yang bisa mencegah sifat boros Anda. Saya tidak bisa mengubah Anda. Hanya Andalah yang bisa mengubah diri Anda. Tetapkan tekad terlebih dulu untuk mengubah sifat boros Anda, karena percuma Anda mencoba menekan 

sumbernya : http://www.perencanakeuangan.com/files/Boros.html

Lihat aku disini   
kau lukai
hati dan perasaan ini
tapi entah mengapa
aku bisa memberikan maaf padamu
*
mungkin karena 
cinta
kepadamu tulus
dari dasar hatiku
mungkin karena
aku
berharap kau dapat mengerti cintaku
(2) goto **
lihat aku disini
bertahan walau kau sering menyakiti
hingga air mataku
tak dapat menetes dan habis terurai
(1) back to *
**
meski kau terus sakiti aku
cinta ini
akan selalu memaafkan
dan akupercaya nanti engkau
mengerti bila cintaku takkan mati
Back to **


Sabtu Malam - Minoru
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
malam ini teringat lagi
semua kenangan
yg tlah kulalui
bersamamu
oh hangat pelukmu
yg selalu kurindu
di dalam hari-hariku
yg tlah lalu
* akankah tinggal kenangan untukku
  hari-hariku bersamamu
  ingin ku lupakan semua tentangmu
  namun ku tak kuasa
  hapus segalanya dari hatiku
reff: sabtu malam lagi ku nikmati sendiri
hadirkan bayangmu kembali
takkan ku lupa kau lah satu yg ku simpan
di hatiku sampai kini
di dalam ku
sendiri kini
terbayang semua kenangan
tentangmu bersamaku
oh hangat pelukmu
yg selalu kurindu
di dalam hari-hariku
yg tlah lalu
repeat *
repeat reff [2x]
sampai kini, sampai kini, sampai kini


Source: http://liriklaguindonesia.net/minoru-sabtu-malam.htm#ixzz1oyy82U5M

Rabu, 07 Maret 2012

puisi......




* pacar 1 itu wajar..    
* pacar 2 kurang ajar..  
* pacar 3 harus dihajar...
 kalo ga punya pacar musti belajar..   kalo putus harus
dikejar..   kalo macem2 harus dicakar..  
kalo selingkuh harus di tampar..  
Cinta itu cuma gitu2 aja..  
lihat,.. kenalan,.. suka,.. minta nomer hape,.. SMS’an,.. PDKT,..
nembak,.. jadian,.. seneng2,.. berantem,.. putus,.. nangis2,.. jomblo
lagi dehh,.. cape kan??   
 

Minggu, 04 Maret 2012

"Iwak Peyek" Sudah Jadul di Jawa Timur


MALANG, KOMPAS.com- Kemunculan laguIwak Peyek yang baru saja diluncurkan kelompok penyanyi (girl band) dangdut Trio Macan di Jakarta bisa disebut sebagai adaptasi atau paling tidak pengulangan oleh penyanyinya sebelumnya, Eni Sagita. Penyanyi panggung hiburan ini sudah menyanyikan lagu itu sekitar dua tahun terakhir.
Iwak Peyek mungkin bisa memenuhi contoh betapa komodifikasi (proses menjadi komoditas yang menghasilkan uang) jenis musik dan lagu berlangsung tidak adil, sebab seolah harus senantiasa berkiblat ke Jakarta. Lagu yang sudah populer dan bahkan menjadi fenomena sosial di daerah seolah belum mendapat pengakuan jika belum dinyanyikan penyanyi Jakarta.
Hendro Mardiko, wartawan yang biasa meliput sepakbola di Malang, Kamis (9/2/2012), menjelaskan, Iwak Peyek mula-mula muncul sebagai lagu yang dinyanyikan secara kolosal di pertandingan-pertandingan sepak bola. Terutama komunitas suporter sepak bola yang paling sering dan seperti memiliki lagu itu adalah suporter Persebaya.
Munculnya lagu Iwak Peyek, masih menurut Hendro, setelah terjadi semacam perang lagu di lapangan sepak bola. Suporter Arema di Malang, yang disebut Aremania dikenal memelopori penciptaan lagu-lagu untuk mengiringi pertandingan tim Arema di lapangan. Lagu di dunia suporter penting, karena lagu yang disukai dan mewakili karakter masyarakat pendukung dan imaji yang dibentuk oleh tim sepak bola, bisa berfungsi banyak. Ia menyalurkan agresifitas suporter, terhindar dari perang kata-kata dengan suporter lain yang bisa memancing konflik, dan banyak fungsi lainnya.
Hanya, lagu yang populer kemudian bisa memunculkan proses komersialisasi. Lagu-lagu Aremania, baik yang secara spontan dinyanyikan suporter di lapangan, maupun lagu yang benar-benar diciptakan seniman untuk mengelu-elukan Arema, sudah ada enam hingga tujuh album musik. Lagu-lagu suporter itu kerapkali tak jelas, siapa sebenarnya penciptanya, dan siapa yang berhak atas hak ciptanya dan karenanya boleh mengkomersialkan.
Pertanyaan yang sama bisa dimunculkan pada kasus Iwak Peyek. Terlebih setelah Iwak Peyekmenjadi komoditas dan mungkin saja menghasilkan uang jika nanti meledak di pasaran. Di Jawa Timur, lagu Iwak Peyek ikut dipopulerkan oleh jenis musik baru yang disebut dangdut koplo yang telah menjadi fenomena kesenian panggung rakyat sekitar sepuluh tahun terakhir.
Penyanyi Iwak Peyek, Eny Sagita (tak jelas nama sebenarnya siapa), menyanyikan Iwak Peyekdiiringi kelompok musik OM Sagita, Sidoarjo. VCD show dandgdut koplo yang sangat atraktif, mudah didapat di lapak penjual VCD di kota-kota di Jawa Timur. Iwak Peyek juga kemudian muncul di mesin pencari video You Tube. Pertanyaannya, siapa yang berhak atas uang yang dihasilkan Iwak Peyek? Hendro menggeleng, tak tahu.

Trio Hip-Hop AS Bius UMSU


MEDAN (Berita): Penampilan Native Deen, trio asal Amerika Serikat, di pelataran parkir kampusUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Kamis [1/3], membius ribuan mahasiswa. Tak hanya mahasiswa, staf pegawai maupun dosen di lingkungan kampus Jalan Mukhtar basri itu pun  dibuat bergoyang dengan lantunan lagu-lagu bergenre hip hop tersebut. Bahkan, Rektor UMSU pun, Drs Agussani turut hadir menonton konser itu.
Native Deen beranggotakan Abdul Malik Ahmad, Naem Muhammad, dan Joshua Salam menyuguhkan 11 lagu hitsnya seperti sea of forgiveness, deen you know, who’s the greatest one, tala badru alayna, labaik, be at the top, give away, gaza,  my faith my voice, dan lainnya.
Meski terpaan terik panas matahari menyengat, namun tak menyurut keinginan mahasiswa untuk berdiri menyaksikan atraksi panggung band asal negeri paman sam tersebut.
Para penonton yang menyaksikan kegiatan itu tertib berdiri. Tidak terjadi kerusuhan-kerusuhan layaknya disebuah konser. Bahkan, dengan berbusana muslim para mahasiswi tak malu untuk ikut menggoyangkan badan dan kepala bergaya ala hiphop.
“Jarang-jarang ada band hip hop disini. Lagunya pun juga enak,” kata seorang mahasiswi. Hal yang sama juga dikemukakan Tamtawi, Mahasiswa Fakultas Hukum semester VI ini. Dia mengaku, bukan pecinta hip-hop, namun Native Deen telah membuatnya menyukai lagunya. “Dulu gak suka hip-hop, Cuma kalau Native Deen dari dulu sering dengar lagunya,” jelasnya.
Sebelum Native Deen menunjukan kebolehannya, Rektor UMSU Agussani yang juga ikut menyaksikan menyatakan, Native Deen membawa hal baru bagi UMSU. Dimana, budaya islam juga dikenal di AS melalui lagu-lagu, dan bandnya.
Selain itu, Native Deen juga memberikan kepercayaan bahwa islam diterima di amerika dengan baik. Terbukti, lagu-lagu yang dibawakan mampu menjadi hits dan popular.
“Kita berharap mahasiswa-mahasiswa kita mampu meningkatkan kreativitasnya.
Sehingga kedepan tidak hanya dikenal di Sumut, namun juga di dunia,” jelasnya.
Sebelum Native Deen mentas, terlebih dahulu beberapa band hip hop UMSU juga menunjukan kebolehannya seperti Qurani, Cover Seas, Oxygen, 164, dan One Voice. Tak lupa juga atraksi seni dari Teater Sisi UMSU.
Beberapa lagu-lagu dari band hip-hop lokal juga membuat para personil Native Deen ikut bergoyang. Mereka menyatakan, lagu hiphop Medan sangat menarik. “Bagus, bagus lagunya,” ucap Malik. Malik mengaku bahagia melihat antusias mahasiswa yang menyaksikan penampilan Native Deen. Dia berharap Indonesia, khususnya Medan hiphop bisa berkembang pesat. Stigma Hip-hop milik Amerika dan non muslim perlahan bisa juga dinikmati warga Indonesia, dan muslim. “Kita senang dan bahagia bisa datang kesini. Kita berharap kedepan bisa datang lagi kembali ke Medan,” tambah Malik.(aje) sumber: http://beritasore.com/2012/03/02/trio-hip-hop-as-bius-umsu/